Pernahkah Sobat Ngoprek melihat fenomena seperti video di bawah ini?
Menurut sobat mengapa hal tersebut bisa terjadi? Fenomena tersebut berkaitan dengan konsep titik berat. Apakah yang dimaksud dengan titik berat? Sobat Ngoprek bisa mempelajari penjelasan berikut.
Semua benda yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh percepatan yang mengarah ke pusat bumi yang disebut gravitasi (disimbolkan g). Percepatan inilah yang menyebabkan benda bermassa mengalami gaya berat yang arahnya ke pusat bumi.
Gaya Berat (W) = m x g
Sebuah
benda dapat sobat anggap tersusun atas partikel-partikel berukuran
kecil yang mempunyai berat. Resultan dari berat partikel-partikel kecil
itu membentuk resultan gaya berat yang mempunyai titik tangkap. Titik
tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda. Dengan
demikian dapat didefinisikan bahwa titik berat suatu benda merupakan
titik tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap
partikel penyusun benda tersebut.
Bagaimana Menetukan Titik Berat Suatu Benda?
Coba
sobat ngoprek perhatikakan gambar di bawah di atas. Misalkan ada sebuah benda
tegar yang sobat bagi-bagi menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih
kecil. Bagian-bagian tersebut kemudian kita sebut dengan partikel. Jika
kita namakan partikel tersebut partikel 1,2,3,…, n dan masing-masing
memiliki berat W1, W2, W3, …, Wn dan masing-masing memiliki titik tangkap gaya berat di (x1,y1),(x2,y2),(x3,y3),….,(xn,yn).
Setiap partikel akan menghasilkan suatu momen gaya terhadap titik asal
koordinat yang besarnya sama dengan perkalian gaya berat (massa x g)
dikali dengan lengan momennya (x).
τ1 = W1 . x1
τ2 = W2 . x2
τ3 = W3 . x3
τn = Wn . xn
τ2 = W2 . x2
τ3 = W3 . x3
τn = Wn . xn
Sekarang
kita akan coba menentukan koordinat gaya berat (W) yang akan
menghasilkan efek yang sama dengan semua pada semua partikel-partikel
yang menyusunnya. Dari momen gaya total yang dihasilkan oleh W yang
bekerja pada titik berat (misal xo) dirumuskan
τo = W. xo = W1 . x1 + W2 . x2 + W3 . x3 + … + Wn . xn
karena W = W1+ W2+ W3+ … + Wn maka didapat rumus titik berat benda
seandainya
benda dan sumbu-sumbu pembandinganya (sumbu x dan sumbu y) diputar 90
derajat maka gaya gravitasi akan berputar 90 derajat pula. Tidak ada
perubahan sedikitpun pada berat total benda. Tetapi besarnya momen gaya
dari tiap partikel akan berubah karena lengan momennya bukan lagi jark x
dari titik pusat melainkn jarak y dari titik pusat. Jika titik berat
benda pada sumbu y adalah yo maka cara menentukan posisi yo bisa menggunakan rumus
Dari kedua rumus di atas, sobat bisa perhatikan kalau dari rumus
W = m.g sehingga
W1 = m1.g1, W2 = m2.g2, dan seterusnya dengan demikian variable g dapat kita coret sehingga kita bisa mencari titik berat benda dari massa partikel dengan menggunakan rumus
W = m.g sehingga
W1 = m1.g1, W2 = m2.g2, dan seterusnya dengan demikian variable g dapat kita coret sehingga kita bisa mencari titik berat benda dari massa partikel dengan menggunakan rumus
Keterangan Rumus
xo = absis (x) dari titik berat benda
yo = ordinat (y) dari titik berat benda
mi = massa partikel ke-i
xi = absis titik tangkap dari partikel ke-i
yi = ordinat titik tangkap dari partikel ke-i
xo = absis (x) dari titik berat benda
yo = ordinat (y) dari titik berat benda
mi = massa partikel ke-i
xi = absis titik tangkap dari partikel ke-i
yi = ordinat titik tangkap dari partikel ke-i
Untuk memudahkan sobat mencari titik berat dari luas benda (dimensi dua) berikut tabel rumusnya.
Titik Berat Benda Homogen Berdimensi Tiga
Ada hubungan antar massa dan volume m = ρV dengan ρ adalah massa jenis
benda. Dengan demikian untuk setiap partikel m1 = ρ1 . v1, m2 = ρ2 . v2,
dan seterusnya, sehingga absis dari titik berat benda dapat dihitung
dengan rumus
karena ρ (rho) benda sama, maka bisa dicoret, menghasilkan persamaan:
Untuk memudahkan sobat mencari titik berat dari benda ruang (dimensi tiga) berikut tabel rumusnya.
Untuk menambah pemahamanmu, jawablah pertanyaan berikut.
0 komentar:
Posting Komentar